Followers

Tuesday 25 May 2010

KHITAN direkomendasikan oleh WHO untuk cegah AIDS

Hasil penelitian di berbagai negara seperti Thailand, Filiphina dan Amerika Serikat, menunjukkan bahwa sunat atau khitan, yakni tindakan memotong kulup, efektif sebagai salah satu cara mencegah penularan HIV/AIDS.

Hasil penelitian itu direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia (WHO) sebagai salah satu cara pencegahan HIV/AIDS pada kongres internasional tentang AIDS “International Congress on AIDS in Asia and the Pacific” (ICAAP) ke-sembilan yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Demikian disampaikan Ketua Kongres Ke-9 ICAAP, Prof. Dr Zubairi Djoerban kepada wartawan yang meliput kegiatan yang berlangsung 9-13 Agustus dan diikuti 3.000 delegasi dari 65 negara tersebut.

Menurut Zubairi, yang terpenting kedepan adalah implementasi sunat sebagai salah satu cara pencegahan HIV/AIDS di kawasan Asia-Pasifik, karena hingga kini masih terbentur masalah perbedaan agama.

“Walaupun hal tersebut telah dibuktikan secara ilmiah, namun dalam implementasinya masih terbentur pada masalah SARA. Bagaimana dengan agama? Inilah yang menjadi tantangan,” katanya seraya memberi contoh di Filipina, walaupun mayoritas masyarakatnya Kristen, tetapi semua disunat, kemudian Amerika Serikat hampir 80 persen penduduknya juga disunat.

Ia menyampaikan secara umum negara-negara kawasan Asia-Pasifik dalam kongres di Bali kali ini telah menyetujui penerapan sunat sebagai salah satu cara pencegahan HIV/AIDS. Namun implementasi sunat diserahkan pada kebijakan masing-masing negara, sebab hal itu bersifat rekomendasi.

Menurutnya yang juga penting untuk diaplikasikan kedepan adalah mewujudkan universal akses bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA), salah satunya adalah akses kesehatan.
Sebelumnya kondom menjadi salah satu cara pencegahan penularan HIV/AIDS, namun dari hasil studi Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) menunjukkan kesadaran menggunakan kondom pada kelompok beresiko cukup rendah.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar